newsukabumi.id-Hujan deras yang mengguyur tujuh kecamatan di Kota Sukabumi pada Selasa sore, 5 Nopember 2024, menyisakan duka mendalam bagi banyak warga. Sejumlah kalangan menyatakan keprihatinan atas peristiwa yang terjadi itu, tak terkecuali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Melalui Ketua Fraksinya di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi, Raden Koesoemo Hutaripto, PDIP menyatakan belasungkawa kepada warga kota yang menjadi korban banjir, longsor dan angin kencang tersebut. “Kami berharap warga yang menjadi korban tetap diberi kekuatan dan ketabahan oleh Allah atas musibah yang terjadi ini,” jelas Raden.
Ia menekankan ke depan peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat agar senantiasa menjaga lingkungan dengan baik. “Melalui bencana ini kita semua diajarkan jika keharusan menjaga lingkungan sangatlah dibutuhkan bagi terpeliharanya kelestarian alam dan perbaikan lingkungan serta ekosistem di sekitar kita,” jelas wakil rakyat dari Dapil 1 Kota Sukabumi tersebut.
Musibah ini, tambah dia, bukan hanya sebuah cobaan tapi juga panggilan bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan masa depan kota ini. “Melalui musabah ini mari ke depan kita bangun Kota Sukabumi yang lebih kuat, lebih sehat dan lebih tangguh bencana, demi masa depan generasi mendatang,” tegasnya.

Sementara itu berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, sedikitnya 66 lokasi menjadi korban akibat terjangan banjir dan longsor, imbas dari guyuran hujan deras dan angin kencang.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat mengatakan sebanyak enam rumah rusak berat, 30 rusak sedang dan 30 rumah rusak ringan. Terjangan banjir dan hantaman angin kencang juga merusak setidaknya tujuh fasilitas umum seperti masjid dan sekolah. Sementara di Jalan RA Kosasih, sebuah pohon ambruk sehingga menghalangi arus lalu lintas kendaraan.
BPBD mencatat sebanyak 118 warga Kota Sukabumi terpaksa harus mengungsi karena kondisi rumahnya tak aman lagi untuk ditempati. Para korban itu mengungsi ke rumah saudara atau ke tenda pengungsian yang disiapkan BPBD. Sejauh ini BPBD Kota Sukabumi sudah mendirikan tiga tenda darurat, yakni satu tenda di Lapangan Tipar, Citamiang dan dua tenda didirikan di Taman Cikondang.
Musibah banjir dan angin kencang juga turut dirasakan warga Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sukabumi, sebanyak 18 desa di 13 kecamatan menjadi korban banjir, longsor dan angin kencang. Ke-13 kecamatan yang terdampak bencana tersebut yaitu Kebonpedes, Sukabumi, Gunungguruh, Kadudampit, Cisaat, Nyalindung, Jampangtengah, Cibadak, Caringin, Pabuaran, Kalibunder, Gegerbitung dan Kabandungan.*




Leave a Reply